Nasi Jamblang Pelabuhan (Hj, Sumarni), Cabang Jln. Bima



Salah satu tempat makan nasi Jamblang khas Cirebon yang populer di kota Cirebon adalah di warung makan miliki Ibu Hj, Sumarni, atau yang lebih terkenal dengan sebutan Nasi Jamblang Pelabuhan karena lokasinya yang terletak di salah satu spot areal pelabuhan kota Cirebon. Dan hingga kini, Nasi Jamblang Pelabuhan masih menjadi salah satu nasi Jamblang idola di kota Cirebon.

Sekarang, Ibu Hj. Sumarni telah membuka satu cabang Nasi Jamblang Pelabuhan miliknya di jalan Bima nomor 2, di pertigaan taman di sekitaran belakang Grage Mall. Bagi pendatang dari luar kota, bisa mengambil jalan dari jalan Tentara Pelajar, atau bisa juga dari jalan Kartini, tidak jauh dari Grage Mall.

Dengan dibukanya Nasi Jamblang Pelabuhan cabang jalan Bima nomor 2 ini tentu dapat menolong penggemar nasi Jamblang Pelabuhan yang rumahnya agak jauh dari Pelabuhan, atau lebih dekat di tengah kota. Lokasi Nasi Jamblang Pelabuhan cabang jalan Bima nomor 2 ini juga tentunya bisa menjadi nilai lebih karena akan semakin banyak masyarakat kota Cirebon yang mengenal dan dapat mencoba nasi Jamblang Pelabuhan yang terkenal lezat itu.



Nasi Jamblang Pelabuhan cabang jalan Bima nomor 2 ini belum terlalu lama dibuka, dan mungkin hingga kini masih belum banyak yang tahu tentang informasi ini. Jadi, bagi masyarakat Cirebon ataupun bagi pembaca Cirebon Kuliner yang berasal dari luar kota Cirebon, jika ingin menikmati nasi Jamblang khas Cirebon, kini semakin banyak pilihan tempat untuk dipertimbangkan.

Saat penulis Cirebon Kuliner berkunjung, penulis memesan dua porsi nasi Jamblang, sambal goreng khas nasi Jamblang, tempe goreng, perkedel kentang, blakutak (cumi masak hitam khas nasi Jamblang), perkedel (ikan asin yang dipotong kecil dan digoreng garing), dan sate kentang yang juga khas nasi Jamblang, serta es teh manis untuk minumannya. Semuanya Rp 19.000,-.



Ada satu hal yang menurut penulis Cirebon Kuliner mengurangi otentisitas nasi Jamblang yang seharunya, yaitu penggunaan daun Jati yang seharusnya menjadi pembungkus nasi, kini hanya digunakan sebagai alas saja. Sejatinya, ke-khas-an nasi Jamblang adalah aromanya yang dihasilkan dari daun jati yang membungkusnya. Namun kini para penjual nasi Jamblang yang sudah berkonsep rumah makan rupanya kurang memperhatikan hal yang satu ini, dan hanya menggunakan daun Jati sebagai alas saja, sehingga berkesan "formalitas" semata. Sedangkan nasinya, disimpan di alat penyimpan nasi supaya tetap hangat.

Hal ini mungkin sepele, tetapi menurut penulis Cirebon Kuliner, ini justru hal yang penting karena di situlah letak identitas sejati dari nasi Jamblang, nasi yang DIBUNGKUS daun Jati, BUKAN SEKEDAR DIALASI saja. Bagi penggemar nasi Jamblang sejati, tentu setuju dengan penulis Cirebon Kuliner. Mudah-mudahn apa yang penulis utarakan ini dapat menjadi pertimbangan yang berarti untuk seluruh penjual nasi Jamblang khas Cirebon, bukan hanya nasi Jamblang Pelabuhan saja.

Ayam Kampung Goreng "Yu Konah"


Masyarakat kota Cirebon tentu tahu bahwa di kawasan jalan Bahagia kota Cirebon terdapat satu spot yang merupakan warung makan ayam kampung goreng yang sangat populer di kota Cirebon semenjak bertahun-tahun yang lalu. Banyak cerita yang beredar di tengah masyarakat kota Cirebon mengenai warung-warung makan penjual ayam kampung goreng ini.

Di jalan Bahagia yang dulu ada beberapa 'brand' kini sudah menjadi satu merk saja. Dan apabila masyarakat kota Cirebon jeli melihat sekeliling jalan Siliwangi, ada satu tempat makan penjual ayam kampung goreng khas 'jalan Bahagia' yaitu Ayam Kampung Goreng "Yu Konah" yang tepatnya berada di tidak jauh dari kantor Walikota, juga Stasiun Kereta Api Kejaksan.




Seperti yang sudah diungkapkan penulis Cirebon Kuliner sebetulnya, Ayam Kampung Goreng "Yu Konah" menjual ayam kampung goreng yang khas dijual di warung-warung makan ayam kampung goreng di jalan Bahagia. Rupanya, ada cerita yang lumayan panjang di balik itu. Ayam Kampung Goreng "Yu Konah" juga merupakan penjual ayam kampung goreng di jalan Bahagia.

Di warung makan Ayam Kampung Goreng "Yu Konah" pengunjung dapat memesan ayam kampung goreng berbagai bagian dari mulai paha hingga ceker ayam, termasuk juga sayur asem. Dengan harga yang cukup terjangkau dan rasa yang memang nikmat, Ayam Kampung Goreng "Yu Konah" memang menjadi favorit banyak masyarakat kota Cirebon.

Bagi pembaca Cirebon Kuliner yang penasaran, silahkan datang dan kunjungi, dan icip sendiri ayam kampung goreng ala Ayam Kampung Goreng "Yu Konah" di jalan Siliwangi kota Cirebon, sebelah kiri jalan dari arah Balaikota Cirebon.


Mie Baso Pengampon 22


Untuk yang ke sekian kalinya, penulis Cirebon Kuliner mengulas tentang tempat makan yang menjual kuliner mie. Kali ini, penulis Cirebon Kuliner mengulas tentang "Mie Baso Pengampon 22", yang sesuai namanya, berlokasi di jalan Pengampon nomor 22 kota Cirebon.

Bagi penggemar mie baso di kota Cirebon, tentu tahu perihal ketenaran "Mie Baso Pengampon 22" ini. Yang sudah mencoba, pasti setuju bahwa menu-menu mie baso di "Mie Baso Pengampon 22" ini memang lezat. Dan, kini "Mie Baso Pengampon 22" yang memiliki banyak pelanggan ini semakin maju, terlihat dari penampilan tempat makannya yang kini menjadi lebih estetis.

Hal ini tentu semakin menambah nilai plus "Mie Baso Pengampon 22" dimata pelanggan setianya. "Mie Baso Pengampon 22" memiliki beberapa menu mie dan baso, mulai dari mie baso, mie yamien, juga ada bihun dan kwetiawu. Semuanya hadir dengan berbagai pilihan topping, misalnya baso, baso gepeng, baso urat, dan ceker, serta pangsit.





Dan menu-menu mie baso di "Mie Baso Pengampon 22" tidak dipatok pada harga yang tinggi, hanya di kisaran kurang lebih Rp 20.000,-an saja. Ini juga yang membuat para pelanggan setia "Mie Baso Pengampon 22" tidak pernah kapok dan masih tetap loyal berlangganan menikmati mie baso racikan "Mie Baso Pengampon 22" ini. Dan yang terpenting, adalah tentu soal rasa. Rasanya, penulis Cirebon Kuliner rasanya tidak perlu menulis kata-kata terlalu banyak mengenai rasa dari hidangan menu "Mie Baso Pengampon 22" ini. Sangat lezat, dua kata itu mungkin sudah cukup mewakili.

Seperti yang ditulis di awal, "Mie Baso Pengampon 22" juga kini telah hadir dengan suasana tempat yang lebih nyaman dan lebih estetis, sehingga menambah alasan lagi bagi para pelanggan "Mie Baso Pengampon 22" untuk terus kembali menikmati hidangan mie baso dari "Mie Baso Pengampon 22" ini. Dan tentu, bagi pembaca Cirebon Kuliner yang penasaran dan belum pernah mencoba, jangan ragu, silahkan coba icip sendiri berbagai menu mie baso dari "Mie Baso Pengampon 22" di jalan Pengampon nomor 22 kota Cirebon.


Al-Mumtaz


Kuliner khas dari negara lain, bagi orang yang bukan berasal dari negara tersebut selalu memiliki daya tarik tersendiri. Seperti halnya berbagai kuliner khas Timur Tengah bagi orang-orang Indonesia. Tempat makan yang menjual kuliner khas Timur Tengah di Indonesia relatif lebih sedikit dibandingkan kuliner-kuliner yang lebih familiar seperti kuliner dari Cina, Jepang, dan Itali misalnya.

Di kota Cirebon sendiri, tempat makan yang menjual menu makanan khas dari daerah Timur Tengah bisa dihitung, salah satunya adalah yang terhitung baru, Al-Mumtaz,berlokasi di jalan Bahagia, persis disamping Kitchen 501 yang juga pernah diulas penulis Cirebon Kuliner.

Dengan tampilan ala resto, Al-Mumtaz, dan menampilkan sajian Timur Tengah, tentu semakin menarik untuk dikunjungi. Penulis Cirebon Kuliner pun mampir untuk mengetahui lebih jauh tentang Al-Mumtaz ini. Di bagian dalam, Al-Mumtaz tergolong sederhana dengan tidak ada banyaknya ornamen atau hiasan. Berkapasitas kurang lebih 30-40 orang, Al-Mumtaz memang paling cocok untuk keluarga.

Melihat buku menunya, penulis Cirebon Kuliner mengetahui ada beberapa menu khas daerah Timur Tengah, seperti Nasi Kebuli, Nasi Kapsah, Paha Kambing Bakar Madu, Iga Kambing Bakar Madu, Kopi Arab, dan  masih ada beberapa lainnya. Penulis mencoba Nasi Kebuli seharga Rp 30.000,- dan Kopi Arab seharga Rp 10.000,-.



Dari aroma, Nasi Kebuli ala Al-Mumtaz ini cukup khas Timur Tengah, walaupun tidak 100% otentik. Nasinya pun tidak menggunakan nasi khas Timur Tengah yang berukuran lebih panjang dan berdiameter leih kecil dibandingkan nasi Indonesia pada umumnya. Namun membaca buku menunya, nampaknya untuk menu lainnya Al-Mumtaz menggunakan nasi dari India yang not-available saat penulis Cirebon Kuliner berkunjung.

Soal rasa, menurut penulis Cirebon Kuliner cukup enak, nyaman dimulut orang Indonesia pada umumnya, karena aroma rempah di kuliner khas Timur Tengah yang seharusnya, tidak terlalu kental di hidangan Al-Mumtaz. Karena hidangan Timur Tengah yang betul-betul asli beraroma rempah yang sangat menyengat.

Restoran Al-Mumtaz ini cukuip memberi warna pada dunia kuliner di kota Cirebon dengan menghadirkan beberapa menu umum dari daerah Timur Tengah walaupun tidak begitu otentik 100%. Bagi pembaca Cirebon Kuliner yang penasaran, silahkan datang dan coba menu-menu khas Timur Tengah di restoran Al-Mumtaz di jalan Bahagia kota Cirebon.

Nasi Kebuli ala Al-Mumtaz

Terimakasih telah mengunjungi www.CirebonKuliner.com. Apabila berkenan, penulis CirebonKuliner.com berharap pembaca bersedia untuk menulis komentar yang positif atau kritik yang membangun, baik untuk kuliner/tempat makan yang diulas, ataupun juga untuk CirebonKuliner.com itu sendiri.