Bubur Ayam "Lurah" Jln. Pemuda
Setiap negara biasanya memiliki menu khas yang biasa dijadikan sarapan masyarakatnya. Di Indonesia, bubur ayam adalah kuliner umum yang populer di berbagai kota di Indonesia sebagai menu sarapan. Di Cirebon, ada kuliner khas bubur sop ayam, yaitu bubur ayam yang disiram kuah sop ayam, biasa dikonsumsi di malam hari. Sedangkan di pagi hari, bubur ayam tanpa sop nampaknya lebih populer.
Di salah satu sisi jalan Pemuda kota Cirebon, ada Bubur Ayam "Lurah" yang menjual hidangan kuliner bubur ayam dengan tambahan beberapa olahan makanan lainnya. Yang penulis Cirebon Kuliner perhatikan, usaha kuliner bubur ayam semacam Bubur Ayam "Lurah" ini mulai menjamur di kota Cirebon. Dan Bubur Ayam "Lurah" adalah pelopor usaha ini.
Iya, Bubur Ayam "Lurah" hadir dengan konsep tempat makan pinggir jalan atau kaki lima, namun dengan perhatian lebih pada kenyamanan pengunjung, seperti meja makan dan kursinya yang nyaman, kebersihan alat makan, dan tentunya pelayanan dari para pramusajinya. Sehingga, pengunjung yang datang ingin menikmati bubur ayam di Bubur Ayam "Lurah" ini mendapatkan nilai lebih walaupun Bubur Ayam "Lurah" hadir dengan gaya kaki lima pinggir jalan.
Walaupun sudah banyak usaha serupa yang menawarkan bubur ayam di pagi hari sebagai sarapan, dengan konsep kaki lima atau pinggir jalan, namun tampaknya Bubur Ayam "Lurah" ini tetap menjadi idola masyarakat Cirebon. Salah satu faktor penentunya mungkin adalah Bubur Ayam "Lurah" sebagai pelopor. Bubur Ayam "Lurah" ada dari sekitar pertengahan tahun 2010.
Pada awal kehadirannya, Bubur Ayam "Lurah" membuka lapaknya di pinggir jalan Pemuda sebelah kiri dari arah lampu merah by pass, dan semenjak pertengahan tahun 2012 Bubur Ayam "Lurah" pindah tidak jauh, ke seberang dari lokasi lama, sebelah kanan dari arah lampu merah by pass ke arah jalan Pemuda. Setiap pagi, Bubur Ayam "Lurah" ini selalu ramai dikunjungi para pelanggannya yang mencari sarapan bubur ayam.
Saat berkunjung, penulis Cirebon Kuliner memesan satu porsi bubur ayam ala Bubur Ayam "Lurah." Dan setiap kita memesan satu porsi bubur ayam, Bubur Ayam "Lurah" selalu melengkapi dengan makanan pelengkap lainnya seperi beberapa tusuk hati ayam, dan ampela ayam, juga ada risoles. Makanan tambahan tersebut akan ditambahkan pada harga saat kita membayar jika pengunjung memakan makanan tersebut, tergantung apa saja yang kita makan dan berapa banyak yang kita makan.
Bubur ayam ala Bubur Ayam "Lurah" lurah ini memang rasanya istimewa. Bersih, segar, tidak datar atau plain, pas sekali dinikmati dipagi hari sebagai sarapan. Apalagi seperti yang penulis Cirebon Kuliner ungkapkan baru saja, Bubur Ayam "Lurah" melengkapi menu bubur ayamnya dengan hati dan ampela ayam, juga risoles yang berisi telur dan juga beberapa sayuran.
Penulis Cirebon Kuliner memakan satu tusuk ampela ayam dan satu buah risoles, serta teh manis hangat sebagai minumannya. Ditambah satu porsi bubur ayam, semuanya hanya Rp 14.000,- saja. Kenyang, sehat, dan tidak menguras kantong. Dan jika ada dari pembaca Cirebon Kuliner atau yang sudah pernah mengunjungi dan mencicipi bubur ayam ala Bubur Ayam "Lurah" dan tertarik untuk membuka bisnis serupa, Bubur Ayam "Lurah" ini membuka peluang usaha karena Bubur Ayam "Lurah" sudah menerapkan sistem franchise atau waralaba.
Penulis Cirebon Kuliner juga berkesempatan berbincang-bincang sebentar dengan sang pemilik dari Bubur Ayam "Lurah" ini. Dari hasil bincang-bincang tersebut, penulis Cirebon Kuliner mendapatkan beberapa informasi mengenai Bubur Ayam "Lurah" ini, termasuk soal franchise tadi. Semoga ulasan mengenai Bubur Ayam "Lurah" ini bisa bermanfaat bagi pembaca Cirebon Kuliner.
0 Komentar:
Post a Comment